Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peluang Usaha Budidaya Kecoa Madagaskar

Peluang Usaha Budidaya Kecoa Madagaskar - Anda tentu setuju jika kecoa identik dengan kotor dan berbau. Kebanyakan orang mungkin merasa jijik dan enggan bersentuhan dengan serangga yang sering kita temukan di kamar mandi, toilet, pojok dapur, atau di dalam gudang ini.

Peluang Usaha Budidaya Kecoa Madagaskar

Namun hal ini agak berbeda dengan kehidupan kecoa Madagaskar. Dalam keluarga kecoak, Kecoa Madagaskar merupakan jenis kecoa terbesar di muka bumi, dan senang dengan habitat hidup yang lebih bersih. Ukuran tubuh kecoa yang bernama latin Gromphadorhina portentosa tersebut bisa mencapai panjang 8 cm sampai 12 cm. Karena sering menimbulkan suara, kecoak ini juga dikenal dengan sebutan hissing cockroach atau kecoa berdesis. Dalam kehidupan adaptasi liar, desis nyaring yang dihasilkan tersebut merupakan senjata andalan untuk mengejutkan dan mengusir para pemangsanya.

Peluang Usaha Budidaya Kecoa Madagaskar

Sesuai dengan namanya, serangga ini kebanyakan hidup dan ditemukan di hutan Madagascar dengan masa hidup mencapai usia 3 tahun. Kemampuan adaptasinya yang cukup baik dalam berbagai lingkungan habitat baru membuat kecoa madagaskar bisa dipelihara dan dibudidayakan dalam berbagai kondisi dan cuaca. Tidak seperti saudaranya yang lain, Kecoa Madagaskar suka hidup di lingkungan kering yang tidak berbau. Ukuran tubuhnya yang besar sering dijadikan sebagai media dalam perfilman. Di kota Surabaya, kini banyak orang yang mulai membudidayakan dan menernakan kecoa madagaskar. Selain dijadikan sebagai hewan peliharaan, kecoa yang memiliki tubuh berwarna hitam dan cokelat ini juga bisa bermanfaat buat pakan beberapa hewan peliharaan seperti reptil, tarantula, ikan dan lain-lain. Hal ini karena kecoa memiliki kandungan protein tiga kali lebih tinggi dari jangkrik. 

Pemeliharaan dan perawatan serangga ini tidaklah terlalu sulit. Jenis makanan yang perlu disediakan cukup mudah didadapt, seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan kucing atau anjing. Dalam satu kali reproduksi, seekor betina kecoa Madagaskar tersebut bisa menghasilkan sekitar 20-60 ekor anakan kecoa. Meskipun serangga ini bukanlah binatang asli Indonesia, namun menangkarkan kecoa Madagaskar (Gromphadorhina portentosa) di kawasan beriklim tropis ini tidaklah terlalu sulit.

Kecoa asal Amerika Serikat ini memiliki gerakan yang lebih lambat dari kecoa yang ada di Indonesia, sehingga menjadi lebih mudah untuk ditangani. Dalam pengembangbiakannya, kecoa madagaskar bisa ditangkarkan dengan membuat kandang dari terrarium atau akuarium khusus untuk reptil, atau bisa juga dengan kontainer plastik. Beragam media dapat anda gunakan untuk tempat tinggalnya, misalnya pasir atau serbuk kayu. Bisa juga dengan menambahkan sepotong kayu ke dalam kandang sebagai tempat persembunyiannya. Satu ekor kecoa Madagaskar yang telah dewasa dibandrol dengan harga 25 ribu hingga 30 ribu rupiah, sehingga cukup menjanjikan sebagai lahan bisnis bagi Anda yang ingin memelihara atau mengembangbiakan hewan asal Madagaskar ini.