Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Masalah Lingkungan

Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Masalah Lingkungan - Pada artikel Dinamika Penduduk, kamu telah mengetahui bahwajumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Menurut pen dapatmu, apakah peningkatan jumlah penduduk memberikan dampak terhadap lingkung an di sekitar tempat tinggal? Jika memberikan dapak terhadap lingkungan, bagaimanakan dampaknya terhadap lingkungan?

Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Masalah Lingkungan

Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Masalah Lingkungan

Adakah di antara kamu yang menjawab bahwa salah satu dampak peningkatan jum lah penduduk terhadap ling kungan adalah terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh sampah rumah tangga? Agar lebih memahaminya coba perhatikan materi berikut ini!

1. Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Limbah/Sampah

Kualitas lingkungan dapat menurun akibat banyaknya sampah atau bahan pencemar lain. Sampah yang dihasilkan dalam skala rumah tangga seringkali tampak sedikit dan tidak dianggap mencemari lingkungan. Padahal, jika dilihat di sekitar kita justru sampah rumah tangga yang banyak mencemari lingkungan.

Sampah yang dihasilkan oleh rumahmu apabila dibandingkan dengan jumlah sampah rumah temanmu? Tergolong sedikit, sedang, atau banyak? Sampah rumah tangga yang banyak kamu temukan di lingkungan sekitarmu termasuk bahan pencemar atau polutan yang mencemari lingkungan.

Kamu mengetahui bahwa semakin banyak jumlah penduduk, maka resiko terjadinya pencemaran semakin tinggi. Salah satu penyebabnya adalah pada daerah tersebut tidak ada lahan yang digunakan untuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Penyebab lainnya adalah pen duduk tidak memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan. Dengan kondisi yang demikian, masyarakat di daerah tersebut akan cenderung membuang sampah di sembarang tempat ataupun di sungai.

Ternyata, selain pencemaran masih ada beberapa kerusakan lingkungan lainnya yang terjadi akibat peningkatan jumlah penduduk. Berikut ini adalah be berapa kerusakan lain pada lingkungan yang terjadi akibat peningkatan jumlah penduduk.

2. Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih

Jumlah air tawar yang ada di bumi hanya sekitar 2% dari seluruh jumlah air yang ada di bumi. Seba gaimana yang kamu ketahui bahwa seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi membutuhkan air selama kehidupannya. Salah satu peranan air adalah untuk diminum.

Semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka kebutuhan air bersih juga semakin banyak. Begitupula apabila semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin banyak pula jumlah air bersih yang dibutuhkan. Kita tidak dapat memungkiri bahwa air adalah kebutuhan pokok setiap manusia, karena dalam setiap aktivitas kehidupan

Sehari-hari manusia mem butuhkan air, misalnya untuk mi num, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. Dengan kondisi yang demikian, sangatlah mungkin apabila jumlah penduduk me ningkat maka ketersediaan air bersih juga akan berkurang. Apabila masyarakat kekurangan persediaan air bersih maka mereka terpaksa meng gunakan air sungai untuk menjalankan aktivitas seharihari tersebut. Kondisi ini tentunya akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan, karena air sungai yang digunakan belum tentu bersih. Masyarakat di daerah tersebut meng gunakan air sungai untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci peralatan masak. Apabila terjadi fenomena yang demikian, maka dapat memicu terjadinya pencemaran air.

Ciri-ciri Air Tercemar

 Berikut ini adalah ciri-ciri air tercemar.

a. Adanya Perubahan Suhu

Pada kondisi normal suhu air di bawah suhu lingkungan. Sebagai contohnya, pada daerah yang memiliki suhu lingkungan 28°C, maka suhu air di daerah tersebut berkisar 20°C – 25°C. Pada daerah industri air digunakan sebagai pen dingin mesin-mesin pabrik. Air digunakan sebagai pendingin karena air membutuhkan banyak kalor untuk menaikkan suhunya. Setelah digunakan sebagai pendingin mesin, air akan berubah menjadi hangat bahkan panas karena telah menyerap panas dari mesin pabrik. Selain itu, kandungan oksigen dalam air menjadi ber kurang. Apabila air dengan kondisi seperti ini dibuang begitu saja ke sungai maka air tersebut dapat menyebabkan hewan dan tumbuhan air terganggu bah kan dapat mengalami kematian.

b. Adanya Perubahan pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang pada suatu larutan. Pada kondisi normal pH air adalah netral, yaitu berkisar 7. Pada kondisi tercemar, pH air berkisar antara 4 – 6 atau 8 –9. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdahulu diketahui bahwa organisme air lebih menyukai pH yang mendekati netral. Dengan demikian, sangatlah mungkin apabila organisme air akan terganggu bahkan ada yang mati apabila pH air mengalami per ubahan.

c. Adanya Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air

Air yang bersih atau tidak tercemar adalah air yang bening (tidak berwarna), tidak berbau dan tidak berasa. Perubahan pada air, yaitu warna, bau, dan rasa dapat disebabkan oleh polutan (bahan pencemar) yang terlarut pada air tersebut.

d. Adanya Endapan atau Bahan Terlarut

Endapan atau bahan terlarut yang ada di sungai dapat berasal dari polutan yang masuk ke sungai. Polutan tersebut dapat berupa insektisida, tumpahan minyak, sampah, limbah industri, dan lain-lain. Adanya polutan yang masuk ke sungai akan menyebabkan terjadinya perubahan pH, warna, bau, dan rasa air.

e. Adanya Mikroorganisme

Salah satu peranan mikroorganisme adalah menguraikan bahanbahan pencemar organik. Semakin banyak limbah di suatu perairan, semakin banyak pula mikroorganisme yang ada di perairan tersebut. Di antara organisme-organisme tersebut ada yang mungkin bersifat patogen (membawa penyakit).

3. Berkurangnya Ketersediaan Udara Bersih

Masih ingatkah kamu apa yang menyebabkan bertambahnya penduduk di suatu wilayah? Perpindahan penduduk ke suatu wilayah (migrasi) akan menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah tujuan migrasi. Coba perhatikan daerah perkotaan, banyak sekali penduduk yang tinggal di daerah pedesaan pindah ke daerah perkotaan. Hal ini tentu akan menyebabkan jumlah penduduk di daerah perkotaan meningkat. Semakin banyaknya jumlah penduduk tentunya juga menyebabkan peningkatan kebutuhan udara bersih. Padahal ketersediaan lahan hijau sebagai sumber penyedia udara bersih di daerah perkotaan juga berkurang akibat lahan hijau yang ada banyak dialihfungsikan sebagai pemukiman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan berkurangnya ketersediaan udara bersih. Berkurangnya ketersediaan udara bersih juga dapat disebabkan oleh polusi udara akibat asap kendaraan bermotor.

Salah satu senyawa yang terdapat di asap kendaraan bermotor adalah CO (karbonmonoksida). Senyawa ini bersifat racun. Apabila zat ini terhirup, maka akan masuk ke sistem peredaran darah melalui paru-paru. Gas CO dapat berikatan dengan hemoglobin (Hb) yang ada di darah dan kemudian akan ikut beredar ke seluruh tubuh bersama aliran darah. Kemampuan hemoglobin untuk mengikat CO adalah 200 hingga 300 kali lebih besar dibandingkan kemampuannya mengikat oksigen. Keadaan ini dapat mengakibatkan seseorang yang menghisap asap kendaraan mengalami kekurangan oksigen, sehingga orang tersebut merasa pusing, pingsan, atau bahkan pada kondisi yang sangat parah dapat mengalami kematian.

4. Berkurangnya Ketersediaan Ruang dan Lahan Pertanian

Dampak lain dari meningkatnya jumlah penduduk adalah berkurangnya ke ter sediaan ruang dan lahan pertanian. Mungkin di antara kamu ada yang bertanya-tanya, apa pentingnya ruang dan lahan per tanian bagi kehidupan manusia? Simaklah penjelasan berikut ini agar kamu memahaminya!

Selama proses kehidupannya, manusia selalu membutuhkan ruang sebagai tem pat tinggalnya. Contoh yang sederhana adalah pada saat masih kecil atau masih bayi kamu belum membutuhkan kamar tidur sendiri, karena kamu masih be lum berani tidur sendiri di kamar sehingga kamu masih tidur bersama dengan kedua orang tuamu. Akan tetapi, saat ini kamu telah membutuhkan kamar tidur sen diri. Kondisi akan sangat berbeda lagi kurang lebih sepuluh tahun yang akan da tang atau ketika kamu sudah berkeluarga, kamu tidak hanya membutuhkan sebuah kamar tidur saja, melainkan sebuah rumah yang terpisah dari kedua orang tuamu. Kondisi yang demikian bukan hanya kamu saja yang mengalami, tetapi di alami oleh semua orang.

Selain membutuhkan ruang untuk tempat tinggal, manusia juga membu tuhkan berbagai jenis makanan untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Dari mana kah berbagai jenis makanan tersebut diperoleh? Berbagai jenis makanan yang dibutuhkan oleh manusia diperoleh dari hasil pertanian ataupun peternakan. Dengan demikian, agar kebutuhan pangan semua manusia di dunia ini dapat ter cukupi, maka harus tersedia lahan khusus untuk pertanian.

Apabila jumlah penduduk me ningkat, maka akan semakin bertambah pula jumlah lahan yang digunakan un tuk tempat tinggal manusia. Agar dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal, maka tidak sedikit manusia yang menggunakan lahan pertanian untuk diubah men jadi lahan pemukiman. Hal inilah yang menyebabkan ketersediaan lahan per tanian menjadi berkurang.

Peningkatan jumlah penduduk tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan saja, tetapi juga ber dam pak pada bidang ekonomi dan sosial. Tingginya jumlah penduduk di suatu wila yah akan menyebabkan penduduk susah mencari pekerjaan, apalagi jika jumlah lapangan pekerjaan di wilayah tersebut tetap. Keadaan ini me nyebabkan jumlah pengangguran meningkat. Kondisi seperti ini akan dapat meningkatkan potensi terjadinya kejahatan, karena masya rakat terdesak dengan kebutuhan hidup sehari-hari yang tidak sebanding dengan jumlah pendapatan