Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara agar Puasa Ramadhan Berberkah

Cara agar Puasa Ramadhan Berberkah - Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, bulan dimana di dalamnya ada suatu ibadah yang tidak ada di bulan lain, yaitu puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan ini bernilai ibadah tinggi karena ibadah ini diperuntukkan untuk Allah SWT semata, maka Allah sendiri lah yang akan memberikan balasan yang tidak terbatas kepada hambaNya yang dikehendaki.

Cara agar Puasa Ramadhan Berberkah

Cara agar Puasa Ramadhan Berberkah

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah, penuh dengan rahmat, penuh dengan maghfiroh (ampunan). Bulan dimana umat Islam berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya.

1. Sahur

Para ulama sepakat kalau sahur hukumnya adalah sunnah dan orang yang tidak sahur tidak akan mendapatkan dosa. Tapi jika kita makan sahur, maka kita akan mendapatkan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda, "Makanlah sahur, sebab dalam makan sahur itu ada berkah (kebaikan)." (HR. Bukhari dan Muslim).

Orang yang makan sahur juga akan didoakan oleh para malaikat. Tentu malaikat akan mendoakan kebaikan untuk kita. Ini malaikat yang berdoa loh, bukan kita, tentu peluang diterimanya do'a tersebut lebih besar daripada kalau kita sendiri yang berdo'a.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Makan sahur itu baik, untuk itu jangan kalian tinggalkan meski hanya dengan minum seteguk air. Sungguh, Allah dan para malaikatNya senantiasa mendoakan orang yang makan sahur." (HR. Ahmad). Cara Sahur Puasa Ramadhan yang Baik ]

Makan sahur boleh dengan makanan berat, makanan ringan atau hanya dengan seteguk air dan disunnahkan untuk mengakhirkan sahur, yakni sebaiknya kita makan sahur mendekati waktu shubuh.

2. Segera berbuka

Orang yang berpuasa disunnahkan untuk segera berbuka bila matahari telah tenggelam. Sahl bin Sa'd meriwayatkan, Nabi SAW bersabda, "Orang- orang (yang berpuasa) akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kalau sahur kita disunnahkan untuk mengakhirkannya, sementara ketika berbuka puasa kita disunnahkan untuk menyegerakannya dan tidak menunda-nunda meskipun hanya dengan air putih, tapi sebaiknya berbuka puasa dengan memakan kurma dalam bilangan ganjil.

3. Berdo'a saat berbuka 

Saat berbuka puasa adalah waktu yang mustajab untuk berdo'a, untuk itu sebaiknya kita berdo'a ketika berbuka puasa. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr bin Al-Ash bahwa Nabi SAW bersabda, "Saat berbuka orang yang berpuasa memilikisatu do'a yang tidak akan ditolak."

Ketika berbuka Nabi SAW selalu membaca do'a
Dzahabad Dhomau wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah.

artinya, "Dahaga sudah hilang, tenggorokan juga sudah basah, dan insya Allah pahala juga sudah ditetapkan."

Dalam hadits mursal, disebutkan bahwa beliau SAW ketika berbuka mengucapkan :

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa 'ala rizqika afthortu 

artinya, "Ya Allah, untukMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka."

4. Berdo'a ketika sedang berpuasa

Do'a orang yang berpuasa adalah do'a yang tidak akan ditolak. Sebagaimana sabda Nabi SAW "Ada tiga tipe orang yang do'a mereka tidak akan ditolak, yaitu orang yang berpuasa hingga ia berbuka, imam yang adil, dan orang yang didzolimi." (HR. Tirmidzi).

5. Menahan diri dari hal-hal yang tidak baik

Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makanan dan minumannya." (HR. Al-Jama'ah). Cara Buka Puasa Ramadhan sesuai Hadits ]

6. Berderma dan membaca al-Qur an

Ketika bulan Ramadhan kita sebagi umat Islam disunnahkan untuk banyak bersedekah dan memperbanyak membaca al-Qur an. Pahala membaca al-Qur an adalah perhuruf bukan perkata apalagi per ayat. Jadi perbanyaklah untuk membaca al-Qur an. Dari Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah adalah orang yang sangat baik dan dermawan. Apalgi ketika di bulan Ramadhan, saat bertemu Jibril. Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadhan. Ia bergantian membaca al- Qur an denga beliau. Sungguh, Rasulullah adalah orang yang sangat baik melebihi baiknya hembusan angin yang menerpa siapa saja." (HR. Bukhari).

7. Beribadah sungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan perbanyaklah ibadah, bukan malah sebaliknya, mulai ibadahnya mulai berkurang karena sibuk belanja baju baru, sibuk untuk membuat makanan hari raya, sibuk mengecat rumah demi untuk mempersiapkan hari raya Idul Fitri. Semua itu boleh dilakukan, asal tidak berlebih-lebihan dan meninggalkan ibadah.

Bukari dan Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW selalu menghidupkan malam-malamnya, membangunkan isteri dan mengencangkan kain sarung ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.