Biografi Agam Rinjani - Niatku.com

Biografi Agam Rinjani - Agam Rinjani, yang memiliki nama asli Abdul Haris Agam, adalah seorang operator tur gunung, pemandu, sekaligus porter profesional di Gunung Rinjani, Lombok. Ia dikenal luas oleh para pendaki dan pecinta alam sebagai sosok yang sederhana, bersahaja, namun penuh dedikasi dalam menjaga keselamatan para pendaki di gunung tertinggi di Nusa Tenggara Barat itu.

Biografi Agam Rinjani

Agam Rinjani menjadi sorotan publik internasional setelah ia turut serta dalam evakuasi jenazah Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil yang terjatuh ke jurang Gunung Rinjani. Aksi heroiknya dalam proses evakuasi yang sulit dan berbahaya, bahkan sampai bermalam di lokasi evakuasi, menyita perhatian warga Brasil dan membuatnya mendapatkan julukan "pahlawan" dari warganet Brasil. Popularitasnya melonjak drastis setelah ia membagikan proses penyelamatan secara langsung di media sosial, membuat akunnya memiliki lebih dari 1,5 juta pengikut.

Sebagai bentuk apresiasi atas jasanya, warga Brasil menggalang donasi yang berhasil menghimpun dana hingga lebih dari Rp 1,4 miliar, yang akan disalurkan sepenuhnya kepada Agam tanpa potongan. Agam sendiri awalnya sempat menolak donasi tersebut, menganggap apa yang ia lakukan adalah bentuk kemanusiaan. Namun, pada akhirnya ia bersedia menerima dan berencana untuk membagi uang tersebut dengan rekan-rekan yang terlibat dalam penyelamatan, serta untuk pelestarian alam.

Baca : Biografi RA Kartini

Agam Rinjani lahir di Makassar pada 22 Desember 1988. Masa kecilnya dilalui di lingkungan yang keras di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar. Ia menempuh pendidikan di jurusan Antropologi Unhas dan tergabung dalam Korps Pencinta Alam (Korpala) Unhas. Ia juga memiliki sertifikat Vertical Rescue, yang membuktikan kompetensinya dalam penyelamatan vertikal pada medan tinggi atau curam.

Selain evakuasi Juliana Marins, Agam Rinjani juga pernah terlibat dalam berbagai evakuasi kecelakaan pendaki lainnya di Gunung Rinjani. Ia dikenal sering ikut dalam misi kemanusiaan dan penyelamatan di gunung tersebut. Agam juga pernah menceritakan pengalamannya mengumpulkan uang hingga Rp 367 juta dari pekerjaannya sebagai porter, yang sempat ia gunakan untuk hidup mewah di Bali, bahkan pernah sampai diusir satpam hotel karena penampilannya.