Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Transpirasi

Pengertian Transpirasi - Dalam melakukan proses hidupnya, tumbuhan juga menghasilkan zat-zat yang harus dikeluarkan, misalnya karbondioksida, air dan zat-zat lainnya. Tumbuhan tidak mempunyai alat khusus sebagai alat pengeluaran zat sisa tersebut, namun biasanya zat sisa berupa gas dikeluarkan melalui stoma dan lentisel. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, proses transpirasi sangatlah berperan.

Pengertian Transpirasi

Pengertian Transpirasi

Air yang diserap oleh akar, yang kemudian disalurkan ke daun, hanya sebagian kecil saja yang digunakan dalam proses fotosintesis dan proses-proses lainnya. Sisa air akan diuapkan dari jaringan daun dan dibebaskan melalui stomata yang disebut proses transpirasi. Proses transpirasi ini mempunyai manfaat sendiri bagi tumbuhan. Di antaranya adalah untuk mengendalikan suhu tubuh tumbuhan.

Kita bisa bayangkan jika tidak ada proses transpirasi, maka suhu tubuh tumbuhan akan meningkat dengan tajam terutama di siang hari saat daun-daun tumbuhan menyerap energi sinar matahari. Oleh karena energi yang diserap tersebut tidak semuanya digunakan oleh tumbuhan, maka diperlukan proses untuk pembuangan energi yang berlebih. Salah satunya digunakan untuk menguapkan kelebihan air yang terserap dari dalam tanah.

Manfaat lain proses transpirasi adalah mendorong terserapnya air dari dalam tanah beserta mineral (atau disebut juga unsur hara) terlarut yang sangat diperlukan oleh tumbuhan. Jika air di dalam sel-sel mesofil daun menguap maka akan menyebabkan daerah tersebut berkurang kadar airnya sehingga mendorong air di sekitarnya akan mengisi daerah tersebut. Begitu seterusnya sehingga akan menyebabkan air di dalam tanah dapat terserap masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena adanya ruangan yang kadar airnya rendah atau kosong, sehingga perlu digantikan.

Mineral atau unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dikelompokkan menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Disebut unsur hara makro karena diperlukan dalam jumlah banyak, contohnya Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S). Sedangkan disebut unsur hara mikro karena diperlukan dalam jumlah sedikit, contohnya Boron (Bo), Molibdenum (Mo), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Mangan (Mn).

Gutasi dalam Transpirasi

Dalam keadaan lingkungan yang lembab, misalnya pada malam hari, proses pengeluaran air tidak berupa uap air melainkan berupa tetes-tetes air, proses ini disebut gutasi. Pada proses gutasi air dikeluarkan melalui lubang di ujung atau tepi daun. Lubang tersebut selalu tetap terbuka, siang dan malam, selama daun itu hidup. Stoma khusus tersebut disebut hidatoda. Hidatoda merupakan kelanjutan dari xilem dan floem dari akar dan batang. Pada daun, xilem dan floem tersebut bercabang menjadi cabang-cabang halus yang membentuk jala dan berakhir pada ujung daun atau tepi daun.

Selain berfungsi sebagai pengangkut, batang juga berfungsi sebagai gudang penyimpan bahan-bahan. Gudang tersebut baru akan dibuka saat tumbuhan memerlukan bahan-bahan tersebut. Batang dapat menyimpan air atau makanan berupa tepung. Air yang disimpan berasal dari air yang diserap oleh akar. Tepung yang disimpan berasal dari pengubahan gula yang dihasilkan melalui fotosintesis yang terjadi di daun.

Keuntungan tumbuhan menyimpan air, seperti pada batang tumbuhan herba adalah untuk mencegah tumbuhan dari kelayuan. Air menjaga agar sel-sel tumbuhan tersebut tetap tegang. Tumbuhan yang hidup di tempat kering memiliki batang yang mampu menyimpan air dalam jumlah banyak. Beberapa batang menyimpan tepung dalam jumlah cukup banyak.

Tepung akan terus disimpan dalam batang sampai suatu saat diperlukan untuk memulai pertumbuhan yang baru. Tepung yang disimpan ini akan digunakan juga oleh bagian tubuh tumbuhan yang lain. Saat diperlukan tepung diubah kembali menjadi gula. Gula diangkut melalui sel-sel floem dari batang menuju ke akar atau ke daun atau ke bagian lain yang membutuhkan.