Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Konflik

Pengertian Konflik - Berikut merupakan penjelasan mengenai pengertian konflik. Berdasarkan pengertian dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan dan pertentangan, konflik social adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang tersifat menyeluruh dalam kehidupan. Konflik tidak hanya bersifat lahiriah tapi dapat terjadi dalam bathin yaitu konflik bathin. Konflik bathin adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua atau lebih gagasan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku.

Pengertian Konflik

Pengertian Konflik

Konflik adalah merupakan bagian dari dinamika masyarakat sebagai konsekuensi dari interaksi sosial dan perubahan sosial.

Sebagai sebuah sistem sosial, masyarakat adalah merupakan sejumlah orang yang hubungan timbal balik bersifat konstan. Sistem sosial itu bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, ia diciptakan oleh manusia, dipertahankan, malah diubahnya pun oleh manusia juga.Stratifikasi Sosial Tertutup ]

Sebagai contoh, dalam kehidupan keluarga orang tua dan anak akan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang membuat mereka untuk saling mencintai, saling mengasihi sehingga merasa bersatu dah hubungan keluarga menjadi erat. Apabila terjadi perselisihan maka akan tirnbul konflik atau pertentangan.

Pengertian Konflik dari Ahli Sosiologi

Para ahli sosiologi memberikan definisi tentang konflik sebagai berikut:

  1. Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan (Soejono Soekanto)
  2. Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status atau kekuasaan sebagai tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga untuk menundukan saingannya. (Robert M.Z Lawang).

Dari dua pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konflik merupakan sebuah proses sosial yang berbentuk pertentangan antar orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan berupa nilai, status dan kekuasaan yang dilakukan dengan ancaman dan kekerasan. Kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu.

Jika individu berhasil dalam memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasa puas, tetapi sebaliknya kegagalan daiam memenuhinya akan menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dalam sosiologi masalah konflik terutama dibicarakan dalam hubungannya dengan pertanyaan “apakah konflik itu merupakan sesuatu yang dihindari atau tidak?” Kalau konflik itu merupakan sesuatu yang dihindari, berarti konflik itu bersifat negatif.

Mereka yang berpendirian bahwa konflik itu negatif, mengemukakan bahwa dengan adanya konflik solidaritas kelompok dalam kelompok menjadi rusak dan mengakibatkan terjadinya perpecahan. Sebaliknya, mereka yang menganggap bahwa konflik itu berfungsi positif, bahwa solidaritas sosial kelompoknya akan menjadi lebih tinggi apabila terjadi konflik dengan pihak lainnya.