Artikel Kesehatan Jantung dan Sakit Jantung
Artikel Kesehatan Jantung dan Sakit Jantung – Jantung merupakan organ yang sangat vital pada tubuh manusia. Jantung selalu berdetak selama manusia masih hidup dan akan berhenti setelah manusia meninggal dunia. Ketika jantung tidak bisa lagi berfungsi secara normal akan mengakibatkan penyakit yang sangat parah dan aktivitas tidak bisa berjalan seperti biasanya. Berikut ini artikel kesehatan jantung dan mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
Artikel Kesehatan Jantung dan Sakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah ini bertugas sebagai supplier oksigen ke jaringan-jaringan yang ada di jantung. Penyempitan pembuluh darah bisa terjadi karena adanya timbunan atau tumpukan lemak di dinding pembuluh darah, sehingga bisa mengganggu proses pengiriman oksigen ke jantung.
Bila jantung kekurangan oksigen, akibatnya akan sangat fatal. Anda bisa tiba-tiba meninggal dunia.
Mengenal Sakit Jantung
Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.
Faktor Penyebab Penyakit Jantung
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyempitan pembuluh darah adalah sebagai berikut.
1. Gaya Hidup
Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji yang biasanya mengandung natrium yang tinggi (makanan asin) bisa meningkatkan kolesterol dalam darah dan tekanan darah. Ditambah, jika Anda jarang atau malas makan buah. Maka, akan menyebabkan tubuh kekurangan vitamin dan mineral yang diperlukan jantung. Maka dari itu, perbaikilah gaya hidup Anda. Kembalilah ke cara yang alami. Perbanyaklah mengkonsumsi sayur dan buah.
Stres juga salah satu penyebabnya. Tuntutan hidup zaman sekarang sangatlah berat. Tekanan pekerjaan yang membuat stres atau emosi dan kesibukan bekerja menyebabkan kita kurang bergerak atau berolahraga. Biasakanlah berolahraga minimal seminggu 2 kali agar tubuh memiliki metabolisme yang baik.
2. Kecanduan Rokok
Bisa dibilang rokok adalah salah satu sumber penyakit yang mematikan. Sudah jelas tertulis peringatan, bahkan di bungkus rokok itu sendiri, “Merokok dapat menyebabkan kanker, gangguan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin”. Dari peringatan tersebut, rokok tidak bermanfaat untuk tubuh. Malah menyakiti tubuh sendiri. Jadi, lebih baik tidak perlu dikonsumsi.
3. Sering Beraktivitas Berat
Banyak bergerak atau berolahraga sangatlah baik jika dilakukan secara teratur dan disiplin. Namun, jika berolahraga terlalu berat juga tidak baik bagi jantung. Jantung akan bekerja lebih berat ketika Anda selesai berolahraga.
Oleh karena itu, buat jadwal olahraga dan turuti secara disiplin. Minimal satu jam sehari. Jangan hanya karena ingin mengeluarkan keringat lebih banyak Anda mematok jadwal olahraga 2 jam atau lebih. Lebih baik sedikit-sedikit tapi rutin agar jantung tak bekerja terlalu berat.
Gejala Penyakit Jantung
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga. [ Artikel Kesehatan Mata ]
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.
Berikut gejala penyakit jantung yang perlu kita ketahui
1. Jantung berdetak sangat cepat dan tidak teratur.
2. Sesak napas. Sesak napas terjadi karena masuknya cairan ke dalam rongga udara di dalam paru-paru. Ini bisa terjadi pada saat penderita sedang tidak melakukan aktivitas yang berat atau bahkan tidak beraktivitas sama sekali (saat istirahat).
3. Rasa nyeri pada dada kiri (dada seperti diremas-remas atau tertimpa benda berat).
4. Sering pusing. Rendahnya aliran darah yang menuju jantung karena detak jantung yang tidak normal bisa menyebabkan pusing, bahkan pingsan.
Perhatikanlah, jika salah satu atau semua dari ciri-ciri sakit jantung tersebut terjadi kepada Anda, segeralah periksa ke dokter. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Mungkin Anda berpikir, yang mengidap penyakit jantung hanyalah orang yang sudah tua. Namun, sekarang siapa pun bisa terjangkit. Terutama bagi orang dengan gaya hidup tidak sehat, tidak mengelola stres dengan baik, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi, serta kurang berolahraga. Maka, cegahlah penyakit jantung selagi muda.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan penyakit serangan jantung. Pada tahun 2008, WHO masih menempatkan penyakit ini sebagai pembunuh no. 1 di dunia dengan prosentase 29% , disusul penyakit infeksi dengan 16,2% dan kanker di posisi ketiga sebesar 12,6%.
Apa sebenarnya yang menjadi penyebab, mekanisme dan gejala yang terjadi akibat penyakit jantung koroner?. Sudah seharusnya pembaca sekalian untuk lebih dekat dengan pembunuh no. 1 di dunia. Sebagai antisipasi terhadap penyakit jenis ini.
Penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri sebagai saluran yang mengalirkan darah ke jantung mengalami kelainan. Kondisi ini disebut penyakit jantung koroner.
Apabila penyempitan terjadi sangat parah, maka secara tiba-tiba suplai darah ke jantung terganggu sehingga terjadilah yang disebut serangan jantung. Hal ini dapat juga mengakibatkan stroke apabila penyempitan pembuluh arteri terganggu saat darah akan menuju ke otak.
Arteri koroner adalah pembuluh darah khusus yang digunakan darah untuk membawa oksigen dan nutrisi. Ketika sampai di jantung kedua zat itu akan di pompa ke seluruh tubuh.
Pada kasus penyakit jantung koroner masalah yang timbul disebabkan terhalangnya atau mengalami kelainan di pembuluh arteri koroner. Suplai darah akan berkurang dan kedua zat yang dibawanya yaitu nutrisi dan oksigen yang digunakan untuk membuat jantung berdetak normal akan terganggu.
Usia yang semakin bertambah maka resiko seperti tekanan darah tinggi, merokok, kadar kolesterol dalam darah yang abnormal, pembuluh darah terjadi penyempitan, kaku, tersumbat dan tidak elastis atau bisa disebut seperti karatan atau korosi pada pipa. Hal di atas adalah penyebab terjadinya penyakit jantung koroner yang datang sangat cepat menyerang penderitanya.
Kenapa Arteri Koroner Tersumbat?
Pengendapan kalsium, kolesterol, lemak dan jenis lainnya yang disebut plaque. Kandungan tersembat menghalangi dan menyumbat pembuluh arteri koroner yang akan membawa oksigen dan nutrisi ke jantung.
Timbunan faktor penyebab tadi secara perlahan terus bertambah dan mempersempit serta memperkecil diameter arteri koroner. Darah akan semakin sedikit disuplai sesuai kebutuhan otot jantung. Terjadilah yang dinamakan fixed blockage.
Faktor resiko terjadi dimulai sejak usia muda hingga bertahun-tahun dan berbeda-beda pada setiap orang. Namun deposit kalsium, kolesterol, lemak dan plaque bukan satu-satunya penyebab penyakit jantung koroner. Kejang pada arteri koroner atau disebut coronary artery spams dan penggumpalan atau platelete clumping-clotting juga menjadi faktor resiko terkena serangan jantung.
Bagaimana Proses Penyumbatan Pada Jantung Koroner Terjadi?
Pada manusia sehat pembuluh arteri bekerja secara normal. Darah mengalir dengan baik. Namun, efek yang mungkin terjadi jika terdapat penyumbatan:
- Plak, yaitu sebagian arteri mengalami penyumbatan dimana plak akan terus bertambah hingga menjadi total aliran terhambat.
- Spams, yaitu pembuluh darah mengerut sehingga ruang aliran darah tinggal sebagian paling parah juga akan terjadi berhentinya darah secara total.
- Clot atau Plaletele Clumping. Proses penggumpalan dari esensi darah itu sendiri yang dapat berlanjut hingga darah terhalangi secara total alirannya.
- Kombinasi. Apabila terjadi antara dua atau lebih kondisi di atas. Kombinasi inilah yang umumnya dengan cepat 100% menyumbat arteri koroner.
Kenali Tanda-Tanda Adanya Penyumbatan Penyakit Jantung Koroner
Banyak penderita penyakit ini tidak merasakan sakit atau gejala tertentu. Namun, penyumbatan penyakit jantung ini, dapat dikenali dengan tanda-tanda berikut:
- Penyakit jantung koroner termasuk dalam silent ischernia yaitu tidak adanya sesuatu yang tidak enak atau sakit di dalam tubuh. Pada kondisi penyakit diabetes sangat rentan dengan silent ischemia.
- Sakit pada dada sewaktu melakukan olahraga atau gerakan fisik tertentu. Hal ini disebut angina pectoris.
- Unstable Angina. Sewaktu istirahat terjadi sakit dada secara tiba-tiba sekali.
- Serangan jantung. Aliran darah ke pembuluh darah arteri koroner total terhambat yang membuat jantung berhenti berdetak.
Bagaimana Membuat Jantung Tetap Sehat?
Pertanyaannya adalah bagaimana membuat jantung agar tetap sehat?. Dalam sistem kardiovaskuler dapat dilakukan secara sederhana dengan:
- Cukup dengan jalan kaki 30-40 menit setiap hari. Jangan bermalas-malasan melakukan kegiatan fisik.
- Berhentilah merokok atau menjauhi orang-orang di sekitar Anda yang sedang merokok. Zat beracun dalam rokok meningkatkan resiko penyumbatan aliran darah.
- Dietlah dengan seimbang. Jauhi terlalu banyak dan sering makanan-makanan fast food yang berkolesterol dan berlemak tinggi.
- Kendalikan emosi Anda selalu. Sikap marah akan menaikkan tensi darah dengan cepat dan dapat membuat pecah pembuluh darah Anda.
- Kurangi berat badan Anda. Hal ini dapat mengurangi resiko serangan jantung karena pada kondisi obesitas pengumpulan lemak/kolesterol dapat terjadi.
Apabila Anda telah menderita penyakit jantung koroner ada baiknya mengurangi faktor resiko seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah yang abnormal, kurangi aktivitas yang berat, dan segera lah terapkan pola hidup sehat.
Cara Mengatasi Penyakit Jantung
Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.
Cara Menjaga Kesehatan Jantung
Setiap orang ingin hidup sehat. Dengan hidup sehat, kita dapat melakukan berbagai aktivitas dengan baik, seperti bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan lainnya. Apa jadinya jika tubuh kita sakit atau mengalami gangguan kesehatan?Tentu saja segala aktivitas yang biasa dilakukan akan terhambat, bahkan sama sekali tidak dapat dikerjakan.
Tubuh kita terdiri atas organ-organ vital yang satu sama lain saling bersinergi. Jika salah satu di antara organ tubuh tersebut mengalami gangguan, kinerja organ tubuh lain akan terganggu. Salah satu organ tubuh yang menjadi mesin kehidupan adalah organ jantung. Jantung sebagai mesin tubuh bekerja memompakan darah ke seluruh bagian tubuh. Jika organ jantung mengalami gangguan, kinerja jantung tidak akan berfungsi dengan baik. Dampaknya dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.
Penyebab organ jantung mengalami gangguan antara lain sakit jantung. Gangguan jantung diakibatkan karena otot jantung lemah atau mengalami serangan jantung. Penyebabnya adalah adanya penyumbatan saluran pembuluh darah di jantung akibat penumpukan lemak atau adanya kolesterol. Jika tidak segera dilakukan tindakan, dapat mengakibatkan gagal jantung dan menyebabkan kematian. Sebelum gangguan pada organ jantung itu menyerang, lakukan pencegahan dengan melaksanakan gaya hidup sehat.
Pola Hidup Sehat dengan Berolahraga
Mencegah gangguan kesehatan pada jantung dapat dilakukan pola hidup sehat dengan berolahraga. Olahraga harus dilakukan secara teratur. Porsi olahraga disesuaikan dengan kemampuan diri, usia, dan tingkat kesehatan kita. Ada baiknya konsultasikan kepada dokter jenis olahraga apa yang sesuai untuk dilakukan. Jangan sampai olahraga membuat tubuh kita sakit atau cedera karena salah memilih jenis olahraga.
Semua jenis olahraga baik untuk kesehatan. Akan tetapi, untuk kebugaran dan kesehatan jantung lebih baik melakukan olahraga jenis aeorbik yang melibatkan kerja jantung. Berikut ini ada beberapa jenis olahraga aerobik yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
1. Jalan Sehat
Jangan anggap remeh olahraga ini. Jalan sehat memiliki manfaat menjaga kesehatan jantung. Gerakan berjalan yang selalu dinamis memacu organ jantung memompa darah lebih aktif. Luangkan waktu untuk melakukan jalan sehat minimal 30—60 menit setiap hari dapat menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan jantung.
2. Jogging
Melakukan jogging secara teratur dapat menjaga kebugaran tubuh. Saat melakukan jogging, organ jantung akan berdetak lebih cepat memompakan darah dan melatih otot jantung menjadi kuat. Berjogging 3—5 kali dalam seminggu dapat meningkatkan kesehatan jantung dan tubuh.
3. Renang
Olahraga ini dilakukan di air (kolam renang). Dengan berenang secara rutin minimal tiga kali seminggu dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan kesehatan jantung. Berenang dapat menguatkan bagian otot-otot tubuh, juga dapat menurunkan berat badan.
4. Bersepeda
Bersepeda juga memiliki manfaat menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan jantung. Melakukan bersepeda tiga kali seminggu cukup untuk menjaga kesehatan. Di samping itu, bersepeda bisa dilakukan sambil brekreasi dengan keluarga atau teman.
Menerapkan Perilaku Hidup Sehat
Di samping berolahraga secara teratur, menjaga kesehatan jantung harus dibarengi dengan menerapkan perilaku hidup sehat. Berikut ini beberapa perilaku hidup sehat yang harus dilakukan.
1. Memilih Makanan Sehat
Asupan makanan untuk tubuh harus bergizi seimbang dan cukup nutrisi. Batasi konsumsi karbohidrat dan protein. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah. Hindari mengonsumsi makanan siap saji.
2. Minum Air Putih
Kekurangan cairan dalam tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan. Setiap hari tubuh kita mengeluarkan cairan melalui kulit, ginjal, dan paru-paru sebanyak satu liter lebih. Oeh karena itu, cukupi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan minum air putih yang banyak.
3. Sarapan
Sarapan sangat penting karena tubuh memerlukan sumber tenaga untuk melakukan aktivitas seharian. Sarapan tidak perlu mengonsumsi makanan padat kalori karena dapat menyebabkan kantuk pada siang hari atau saat bekerja. Cukupi kebutuhan sarapan dengan buah atau jus.
4. Hindari Rokok
Kebiasan merokok mengakibatkan gangguan pada jantung. Mengurangi rokok tidak berpengaruh pada kesehatan jantung. Jika jantung ingin sehat, berhentilah merokok sekarang juga.
5. Kurangi Konsumsi Garam
Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat mengakibatkan hipertensi yang dapat mengganggu kerja jantung. Kurangi konsumsi garam untuk menjaga agar jantung tetap sehat.