Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Zaman Paleolitikum Ciri-ciri Alat-alat dan Hasil Budaya

Zaman Paleolitikum – Zaman Batu Tua (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic) adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM – 10.000 SM.

Ciri-ciri Zaman Paleolitikum

  1. Kebanyakan Manusia Purba yang ditemukan tinggal di pinggiran sungai
  2. Alat-alat yang digunakan masih kasar dan ala kadarnya
  3. Hidup secara Nomaden(berpindah" tempat
  4. Food Gathering
  5. Menangkap Ikan

Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal tahun 50.000 SM, manakala pada tahun 20 000 SM, manusia Cro-magnon sudah menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa.

Beberapa perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von Koenigswald) dan Ngandong.

Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian, umbi, serta dedaunan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh. Sejarah sebagai Ilmu Pengetahuan ]

Zaman Paleolitikum

Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan batu seperti flakes (alat penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak genggam/alat penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari tulang.

Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatannya dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.

Spesies manusia purba yang telah ada:

  1. Meganthropus Paleojavanicus
  2. Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus)

Proses pembuatan kapak batu:

  1. Memilih batu yang cocok dan mudah dibentuk
  2. Batu tersebut dipukulkan dengan menggunakan batu yang lebih keras
  3. Pembentukan dengan cara dihaluskan menggunakan kapak tulang, tangan juga dilindungi dengan kulit.

Alat-alat Zaman Paleolitikum

1. Kapak Genggam

Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “chopper” (alat penetak/pemotong). Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara digenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai tajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Sistem Kepercayaan ]

2. Kapak Perimbas

Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat, (Sumatra Selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan Pacitan.

3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

Salah satu alat peninggalan zaman Paleolitikum yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

4. Flakes

Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum

Sebagai alat penunjang kehidupan manusia praaksara. Penemuan alat batuan dari zaman Paleolitikum banyak ditemukan di wilayah Jawa terutama wilayah Pacitan dan Ngandong. Oleh sebab itu, lahir istilah  kebudayan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. 

1. Kebudayaan Pacitan

Manusia purba pendukung kebudayaan Pacitan diperkirakan berjenis Pithecanthropus erectus. Hal ini disimpulkan dari adanya temuan alat-alat batuan berupa flake atau alat serpih di lapisan peleistosen tengah. Selain itu ada kesamaan jenis batuan yang ditemukan di Gua Choukoutien Peking (tempat fosil Pithecanthropus erectus), dengan alat-alat batuan yang ditemukan di daerah Pacitan. Selain di Pacitan, alat batuan zaman Paleolitikum juga ditemukan di daerah lain seperti Sukabumi Perigi, Gombong, Tambang Sawah, Lahat, Trunyang, Maumere hingga Atambua. Berikut temuan fosil batuan hasil penggalian von Koeningswald pada 1935 di Pacitan. Sejarah Pembentukan Chuo Sangi In ]

2. Kebudayaan Ngandong

Temuan  hasil  kebudayaan  Ngandong  banyak  ditemukan  di  daerah  Ngawi,  Jawa Timur.  Kebudayaan  Ngandong  merupakan  hasil  kebudayaan  manusia  praaksara zaman  Paleolitikum  yang  menggunakan  batu  dan  tulang  sebagai  alat  penunjang kebutuhan  hidupnya.  Alat  yang  ditemukan  di Ngandong  berupa  kapak  genggam,  alat  serpih (flake),  dan  alat-alat  yang  berasal  dari  tulang seperti   alat   penusuk   atau   belati.   Selain   di Ngandong,  alat-alat  serupa  juga  ditemukan  di wilayah  Sangiran  (Jawa  Tengah)  dan  Cabenge (Sulawesi Selatan).