Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Anak Cerdas

Cara Membuat Anak Cerdas - Untuk membuat anak cerdas bukan hanya dilakukan dengan pengajaran biasa. Akan tetapi perlu dititik beratkan pada karakter anak. Anak dengan karakter yang baik akan memudahkan dalam menerima segala informasi yang bersifat positif. Jadi cara membuat anak cerdas adalah dengan cara membentuk karakter anak sejak dini.

Cara Membuat Anak Cerdas

Cara Membuat Anak Cerdas

Pendidikan karakter dilakukan dalam tiga tempat, yaitu rumah, sekolah, dan masyarakat/lingkungan. Orangtua, guru, dan masyarakat diharapkan dapat menjadi pelaku-pelaku pendidikan bagi anak bangsa yang memenuhi tiga kunci, yakni:

  • dasar pendidikannya adalah kasih sayang;
  • syarat teknisnya adalah saling percaya; dan
  • syarat mutlaknya adalah kewibawaan.

Jika guru mendasarkan Kegiatan Belajar Mengajar nya (KBM) pada kasih sayang, maka transmisi nilai yang dirujuk menjadi suatu perilaku khas pada anak akan mudah untuk terwujud. Adapun syarat teknis, saling percaya maksudnya bahwa interaksi pembelajaran dalam pendidikan karakter yang dibangun oleh guru mensyaratkan adanya saling percaya antara guru dengan peserta didiknya, antara peserta didik dengan peserta didik, dan antara lingkungan pendidikan dengan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki peran yang besar untuk memberikan keteladanan dalam mempercayai bahwa setiap anak adalah individu yang memiliki potensi yang harus difasilitasi oleh guru dan lingkungannya. Sedangkan syarat mutlak, kewibawaan maksudnya bahwa proses pendidikan karakter tidak akan terwujud (tidak menghasilkan kepemilikan karakter oleh anak) manakala guru diasumsikan tidak berwibawa di mata peserta didik.Artikel Pendidikan Bahasa Indonesia ]

Cara membina karakter tidak dapat lagi dilakukan melalui hafalan, dogma atau indoktrinasi, melainkan harus lebih memperhatikan perilaku yang tak langsung dapat diamati dan bersifat intrinsik. Proses pembentukan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang khas yang ada pada orang yang bersangkutan, atau disebut faktor bawaan atau faktor endogen atau nature dan oleh faktor lingkungan atau eksogen atau nurture. Antara keduanya ada interaksi: manusia yang dapat mengubah/membentuk budaya lingkungan, tetapi lingkungan juga dapat membentuk karakter manusia (Jati Diri Bangsa, 2010). Hal tersebut terutama tumbuh dalam perilaku keteladanan yang secara tidak sengaja merasuk dalam kehidupan kejiwaan seseorang dan dialaminya dalam lingkungan terdekat, rumah dan sekolah.

Fungsi pembentukan pribadi, terutama berkembangnya keutamaan intelektual, serta dampaknya bagi kehidupan sosial inilah yang membuat pendidikan karakter mendesak untuk dikembangkan sebagai strategi alternatif perbaikan kualitas bangsa. Sekolah mempunyai peranan besar dalam membentuk karakter anak bangsa dan sekolah berkewajiban menumbuhkan kemampuan/potensi peserta didiknya agar dapat berpikir kritis, analitis, menjadi pembelajar yang berkarakter inovatif, pembelajar yang tidak harus mencari kerja tetapi dapat menyediakan lapangan kerja (menjadi entrepreneur), pembelajar yang tidak sekedar memiliki motivasi internal dalam belajar, melainkan juga mampu memaknai berbagai macam pengetahuan yang diterimanya secara bijak, serta siap menjadi pembelajar seumur hidup (lifelong learning).