Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keterkaitan antara Struktur dan Fungsi Sel

Keterkaitan antara Struktur dan Fungsi Sel - Umumnya Kalian sadar bahwa ada organ tubuh, yaitu mata dan otak sedang berfungsi mendukung aktivitas membaca. Namun, sadarkah Kalian bahwa aktivitas mata dan otak tersebut terjadi atas dukungan berbagai jenis sel yang ada di setiap organ tersebut. 

Keterkaitan antara Struktur dan Fungsi Sel

Setiap sel penyusun organisme memiliki fungsi tertentu. Beberapa sel bertanggung jawab terhadap kelangsungan fungsi tubuh organisme. Spesialisasi fungsi tersebut biasanya didukung oleh struktur sel penyusunnya, benarkah demikian? Sebagai contoh, sel-sel penyusun jaringan otot organ jantung diketahui merupakan sel-sel yang memiliki organel mitokondria dalam jumlah yang banyak (Thibodeau & Patton, 2000). 

Struktur dan Fungsi Sel

Setiap sel memiliki sebuah struktur dan fungsi masing-masing agar bisa terbentuk. Berikut ini merupakan struktur dari sel serta fungsi-fungsinya.

Selaput plasma atau membran sel

Selaput plasma atau membran sel merupakan lapisan terluar dari sel yang sangat tipis yang membatasi sel. Lapisan yang tipis ini terbentuk oleh protein dan molekul lipid. Fungsi dari selaput plasma ini adalah sebagai jalur keluar masuknya atau pertukaran zat sel, sebagai tempat terjadinya reaksi kimia serta sebagai pelindung sel.

Organel dan sitoplasma sel

Organel sel merupakan materi solid yang berada di dalam sitoplasma serta menjalankan tugas yang bersifat hidup. Organel sel terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

Ergastoplasma atau ribosom

Ergastoplasma atau ribosom merupakan organel sel yang memiliki 2 partikel (kecil dan besar) dan memiliki bentuk yang bundar. Ribosom memiliki fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya proses sintesis yaitu sintesis protein.

Retikulum endoplasma (R.E)

Retikulum endoplasma adalah organel sel yang bisa menghubungkan antar membran. Sistem organel ini dapat menghubungkan antara membran sel dan membran inti. Fungsi dari retikulum endoplasma adalah sebagai transportasi atau penghantar sintesis lemak dan steroid.

Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel yang memiliki fungsi sebagai tempat aerob untuk berespirasi dan dapat menghasilkan suatu energi. Mitokondria biasa dikenal dengan nama ‘The Power House’.

Lisosom

Lisosom merupakan organel sel yang dihasilkan dari aparatus golgi. Fungsi dari lisosom adalah sebagai tempat penyimpanan serta sebagai tempat yang menghasilkan enzim pencernaan.

Badan golgi

Badan golgi merupakan organel sel yang masih ada enzim pencernaan yang belum aktif. Fungsi dari badan golgi adalah untuk melakukan penyusunan sel kelenjer.

Sentrosom

Sentrosom adalah organel sel yang biasanya terdapat pada sel hewan. Sentrosom memiliki fungsi yaitu sebagai pembelah sel.

Plastida

Plastida merupakan organel sel yang biasanya terisi dengan pigmen klorofil. Plastida terbagi menjadi 3 macam yaitu leukoplas, kloroplas dan kromoplas. Fungsi dari plastida ini adalah sebagai bahan utama pada saat fotosintesis terjadi.

Vakuola

Vakuola adalah organel sel yang diisi dengan enzim, glikosida, alkaloid, dan lain sebagainya. Vakuola memiliki fungsi dalam proses pencernaan dan memiliki fungsi untuk osmoregulator.

Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah organel sel yang memiliki bentuk menyerupai benang silindris dan berfungsi untuk mempertahankan bentuk atau rangka sel serta membentuk benang spindle, flagella, dan lain sebagainya.

Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah organel sel yang memiliki bentuk menyerupai mikrotubulus tetapi dengan ukuran kecil.

Badan mikro

Badan mikro adalah organel sel yang memiliki bentuk menyerupai lisosom dan terbentuk dari retikulum endoplasma. Badan mikro memiliki fungsi untuk mengurangi atau menghilangkan peroksida dari sisa metabolisme yang memiliki sifat toksik

Inti sel

Inti sel merupakan organel sel yang memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan organel-organel yang lainnya. Inti sel memiliki fungsi sebagai pusat kontrol atau pengendali semua aktivitas dari semua sel yang dikarenakan mempunyai benang kromoson yang terhubung. (Mawarni)

Jantung sebagai bagian dari sistem peredaran darah berperan penting dalam menjaga homeostasis. Peran tersebut didukung oleh sel-sel otot jantung penyusunnya. Fokus penelitian ini adalah mempelajari peran spesifik salah satu organel sel otot jantung yaitu mirokondria. Mitokondria merupakan organel penghasil energi dalam bentuk Adenosin Trifosfat (ATP). Energi tersebut dihasilkan melalui proses respirasi aerobik (memerlukan oksigen), lebih tepatnya pada tahap fosforilasi oksidatif atau transpor membran. Gangguan yang terjadi pada mitokondria dapat mengganggu tahap tersebut sehingga menghasilkan reactive oxygen species (ROS) yang berlebihan, berkurangnya produksi energi, dan terjadinya penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, biogenesis mitokondria yang kualitasnya terkontrol sangat penting untuk kesehatan jantung. 

Mitokondria menghasilkan lebih dari 90% ATP yang dibutuhkan jaringan jantung. Meningkatnya jumlah mitokondria yang memiliki fungsi abnormal teridentifikasi pada berbagai penderita penyakit jantung.

Berdasarkan intisari penelitian tersebut diketahui bahwa jumlah mitokondria yang banyak di dalam sel-sel jantung berperan penting dalam menyuplai energi yang diperlukan oleh organ jantung.

Keterkaitan antara Struktur dan Fungsi Sel

Setiap spesies memiliki struktur sel sperma yang hampir sama namun ukurannya cenderung berbeda (Garner & Hafez dalam Susilawati, 2011). Lebih lanjut dikemukakan bahwa struktur sel sperma memanjang, terdiri dari bagian kepala sel sperma yang di dalamnya terdapat inti sel, bagian leher dan ekor. Inti bagian tengah ekor bersama dengan seluruh bagian ekor sperma membentuk aksonema. Aksonema tersebut dikelilingi oleh mitokondria-mitokondria penghasil energi. Energi tersebut yang digunakan untuk mendukung pergerakan sel sperma.