Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hakikat Pemahaman

Hakikat Pemahaman - Menurut Nana Sudjana (2008:24) tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.

Hakikat Pemahaman

Hakikat Pemahaman

Pemahaman atau comprehensiondapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti maksud dan implikasinya, sehingga menyebabkan pebelajar dapat memahami suatu situasi. Pemahaman itu tidak sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar pebelajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. Kalau sudah demikian, belajar akan bersifat mendasar. Kemudian perlu juga ditegaskan bahwa pemahaman bersifat dinamis dan kreatif (Haling, 2006:7)

Menurut Sri Anitah Wiryawan (2001: 8.16) seseorang dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Jadi pada tingkat ini, siswa sudah tidak lagi mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, melainkan harus dapat memulih dan mengorganisasikan informasi tersebut.

Pemahaman bermakna mengerti atau mengetahui. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia pemahaman berarti suatu proses perbuatan, cara memahami sesuatu agar mengerti benar atau mengetahui benar (depdikbud Balai Pustaka, 1989). Sedangkan dalam dunia pendidikan pemahaman bermakna kemampuan memahami arti sesuatu bahan pelajaran seperti menafsirkan, menjelaskan, meringkas atau menerangkan suatu pengertian (Ali.M, 1992).  Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan dalam mendapatkan jalan keluar   terhadap suatu masalah. Oleh sebab itu seorang guru diharapkan membantu anak didiknya untuk bisa mengerti tentang ciri-ciri suatu obyek sehingga nantinya anak didik tersebut mampu menjelaskan tentang obyek yang dikenal atau diketahuinya.

Bentuk pertanyaan jenis ini ialah:

  1. Memberikan penjelasan dengan kata-kata sendiri. 
  2. Menyatakan ide-ide pokok tentang sesuatu dengan kata-kata sendiri. 
  3. Membandingkan atau membedakan. 
  4. Menerangkan bagan atau grafik 
  5. Mengubah bahan dari bentuk yang satu ke dalam bentuk lain.